Nah, untuk itu kali ini saya akan membagikan sebuah contoh book review untuk teman-teman semua.
Islam
Kesatuan Dalam Keragaman
Identitas
Buku
Judul
Asli: Unity and Variety in Muslim Civilization
Penulis:
Gustave E. Von Grunebaum
Diterjemahkan
oleh : Effendi N. Yahya
Penerbit:
Yayasan Perkhidmatan
Cetakan
Pertama: April 1983
Sekapur
Sirih oleh : Harun Nasution
Jumlah
Halaman: xxiv, 472 halaman
Dimensi:
23 cm
Text:
Bahasa Indonesia
Jenis
Huruf: Times New Roman
Foto
depan : Mihrab Masjid Sokullu Mehmet.
Pasyha, Istambul. Diangkat dari buku, David Tabot Rice, Islamic Art,
Praeger, cet. Ke.2 1975
Biografi
Penulis
Gustave
Edmund von Grunebaum lahir pada 1
September 1909 di Wina Austria dan wafat pada 27 Februari 1972 di Los Angeles Amerika Serikat. Gustave menikah dengan Giselle
Steuerman dan memiliki anak yang diberi nama Gustave Edmund Ritter von
Grunebaum yang merupakan seorang sejarawan Austria dan
Arab.
Gustave mendapat gelar Ph.D dalam
Studi Oriental di Universitas Wina. Ketika Nazi Jerman
menyerang Austria di Anschluss pada
tahun 1938, ia pergi ke Amerika Serikat, di mana ia mendapat posisi di Asia Institute di New York di
bawah bimbingan Arthur Upham Paus. Pada tahun 1943, ia
melanjutkan studi nya ke University of California, dan menjadi profesor dalam bidang bahasa Arab
pada tahun 1949. Pada tahun 1957, ia menjadi profesor Timur Dekat Sejarah dan
direktur departemen baru yang disebut Timur Dekat Pusat.
BOOK
REVIEW
Buku ini terdiri dari beberapa
kertas kerja yang di buat oleh beberapa profesor yang memiliki ketertarikan
terhadap studi islam. Kertas kerja tersebut dibuat setelah sebelumnya diadakan
konperensi yang membahas tentang peradaban islam, hingga akhirnya terbentuklah
sebuah buku yang berjudul “Islam Kesatuan Dalam Keragaman”. Lebih rincinya buku
ini menyajikan 16 bab.
Bab
Satu membahas tentang bagaimana keadaan islam sekarang (yakni sekitar
tahun 1953), yang didalam nya terdapat pembahasan mengenai sifat khas islam,
hukum, sastra, politik dan kesenian dalam peradaban islam serta ke mana
selanjutnya agama islam akan menjurus yang di tulis oleh Jacques
Duchesne-Guillemin.
Bab Dua menjelaskan
tentang masalah hubungan antara peradaban islam dengan kebudayaan-kebudayaan
lokal dari kawasan-kawasan yang dalam arti teknis lambat laun mengalami
pengislaman. Disinilah Gustave E.von Grunebaum membahas
secara lebih dalam mengenai islam kesatuan dalam keragaman.
Bab Tiga ini
Fritz Meier menekankan pada metoda-metoda pendekatan dalam suatu
studi. Beliau juga membandingkan metoda-metoda pendekatan studi pada zaman
dahulu dengan zaman kesarjanaan seperti sekarang ini.
Bab Empat ini
Robert Brunschving memaparkan bahwa kemajuan yang telah dicapai
oleh sejarah islam pada abad ini dalam arti seluas-luasnya bila dikaji sungguh
sangatlah terbatas sekali. Dalam bab ini beliau juga menjelaskan tentang
harapannya akan masa depan peradaban islam.
Bab
Lima menjelaskan secara luas dan mendalam mengenai hukum islam. Dalam
kertas kerja Joseph Schact terdapat dua catatan; yang
pertama menyangkut kaidah-kaidah hukum. Diantara kaidah-kaidah yang telah
dibahas dalam kertas kerja tersebut dapat kita kenal tipe-tipe yang berbeda,
yaitu yang “terpelajar”, yakni kaidah-kaidah hukum yang merupakan hasil karya
ilmuan yang ingin menempatkan gagasan-gagasan mereka di bidang hukum ke dalam
bentuk yang ringkas, sering karena maksud-maksud didaktis; yang satu lagi
bersifat populer, yang terdiri atas pepatah-pepatah dan kalimat-kalimat yang
telah diterima baik.
Catatan
yang kedua adalah segi sosiologis dari divergensi yang terdapat dalam
peraturan-peraturan tertentu dalam mazhab-mazhab hukum yang berbeda-beda.
Bab
Enam oleh Francesco Gabrieli membahas secara mendalam
mengenai kecenderungan-kecenderungan sastera dalam peradaban islam, juga
perbandingan antara sastera di dunia Timur dengan sastera di dunia Barat.
Bab
Tujuh membahas proses panjang interaksi dan integrasi dalam kesenian
islam. Dalam kertas kerja yang ditulis oleh Richard Ettinghausen ini
dikatakan bahwa tidak mengherankan jika telah terbentuk suatu kesenian yang
watak-unik islamnya telah di akui di dalam dunia islam. Dalam bab ini Richard
juga menyajikan beberapa gambar kesenian yang diperkirakan berasal dari
abad ke 9 s/d 10.
Bab
Delapan ini Claude Cahen merumuskan masalah kaularaga
politik, mengenai sejauh manakah terdapat corak-corak khas yang dihasilkan
bersama dari seluruh bangsa islam pada tingkat organisasi dan perilaku umum. Di
dalam kertas kerjanya, Claude Cahen juga mengkaji bagaimana rejim
politik dan agama telah saling menyesuaikan diri dalam perjalanan perkembangan
sejarah.
Bab
Sembilan membahas tentang masuknya pengaruh kebudayaan lapis bawah ke
dalam pengertian islam tentang negara. Juga pengaruh Iran terhadap pengertian
islam mengenai negara hingga abad kesebelas masehi oleh Bertold Spuler.
Bab
Sepuluh masih berhubungan dengan bab sebelumnya, hanya saja Vladimir
Minorsky lebih membahas tentang penaklukan Persia, bagaimana kehidupan
intern Persia pada zaman Bani Umayyah, kekhalifahan dan politik disana. Vladimir
juga membahas tentang bangsa turki serta mistisme shufi di Iran.
Bab
Sebelas ini Armand Abel memilih Spanyol sebagai bahan
penelitiannya, Abel memaparkan secara luas mengenai sejarah
Spanyol-Islam. Ia berpendapat bahwa di Spanyol, perpecahan dalam negerilah yang
telah menentukan keberhasilan campurtangan orang islam di jazirah tersebut.
Bab
Dua Belas ini Roger Le Tourneau membahas dengan tentang bagaimana agama islam menjadi mapan di
Afrika Utara serta bagaimana proses penaklukan islam kedalam wilayah
tersebut.
Bab
Tiga Belas pada bab ini masih berkaitan erat
dengan bab sebelumnya, hanya saja pada bab ini J.N.D Anderson membahas
tentang proses infiltrasi dan peluasan agama islam ke seluruh penujuru Afrika.
Bab
Empat Belas ini G.W.J Drewes membahas
tentang mistisme dan aktivisme di Indonesia, juga kedudukan islam di masyarakat
Indonesia secara sangat luas.
Bab
Lima Belas membahas secara mendalam mengenai
westernisasi Turki oleh Bernard Lewis juga perdebatan mengenai
apa saja unsur-unsur yang bukan merupakan islam namun tercampur dengan sesuatu
atau pekerjaan islam dan telah menjadi ciri khas Turki. Juga apakah penyimpangan
Turki dari dunia memberi mutu khas nya di turki.
Bab
Enam Belas ini Werner Caskel
membahas tentang dampak dunia barat pada peradaban islam, juga dampak dunia
barat terhadap negara dan ekonomi pada peradaban islam.
Kelebihan
dan Kekurangan buku:
Kelebihan
buku:
Buku yang berjudul “Islam Kesatua Dalam
Keragaman” ini benar-benar membahas sejarah peradaban islam secara luas, mulai
dari kesenian, sastera, politik, ekonomi serta proses masuknya agama islam
kedalam bebagai negara khususnya di timur tengah. Buku ini juga dibuat
berdasarkan referensi yang beragam, sehingga dapat kita simpulkan bahwa buku
ini dibuat dengan sangat serius. Juga di beberapa bab terdapat pembahasan
mengenai bab tersebut, karena ada beberapa bab di antaranya memiliki
keterkaitan satu sama lainnya. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa islam
sangatlah beragam antara negara satu dengan lainnya.
Kekurangan
buku:
Buku
ini merupakan hasil terjemahan sehingga agak sulit dalam memahami maksud dari
tiap-tiap bab. Juga pembahasan yang sangat luas, referensi yang sangat beragam serta
kosa kata ilmiah yang tidak mudah di mengerti membuat buku ini menjadi konsumsi
yang berat untuk diterima bagi orang awam. Konten yang hampir semuanya berisi tulisan sehingga membuat
bosan pembacanya.
Oke, sekian dulu dari saya, semoga contoh book review ini bisa bermanfaat bagi teman-teman semua. Oh iya satu lagi, contoh ini hanya sekedar gambaran untuk teman-teman semua. Akan lebih bagus lagi jika kalian mencari referensi lain untuk bahan pertimbangan. So.. good luck for doing your assignment and begin know!!!