Selasa, 29 Desember 2015

Book Review : Islam Kesatuan Dalam Keragaman

Assalamu'alaikum, Halo guys.. Salah satu atau sekian banyak diantara kalian pasti pernah ditugasi membuat resensi buku, atau bisa juga di sebut dengan "Book Review", iya kaan??
Nah, untuk itu kali ini saya akan membagikan sebuah contoh book review untuk teman-teman semua.








Islam Kesatuan Dalam Keragaman
Identitas Buku
Judul Asli: Unity and Variety in Muslim Civilization
Penulis: Gustave E. Von Grunebaum
Diterjemahkan oleh : Effendi N. Yahya
Penerbit: Yayasan Perkhidmatan
Cetakan Pertama: April 1983
Sekapur Sirih oleh : Harun Nasution
Jumlah Halaman: xxiv, 472 halaman
Dimensi: 23 cm
Text: Bahasa Indonesia
Jenis Huruf: Times New Roman
Foto depan : Mihrab Masjid Sokullu Mehmet. Pasyha, Istambul. Diangkat dari buku, David Tabot Rice, Islamic Art, Praeger, cet. Ke.2 1975







Biografi Penulis
            Gustave Edmund von Grunebaum lahir pada 1 September 1909 di Wina Austria dan wafat pada 27 Februari 1972 di Los Angeles Amerika Serikat. Gustave menikah dengan Giselle Steuerman dan memiliki anak yang diberi nama Gustave Edmund Ritter von Grunebaum yang merupakan seorang sejarawan Austria dan Arab.
Gustave mendapat gelar Ph.D dalam Studi Oriental di Universitas Wina. Ketika Nazi Jerman menyerang Austria di Anschluss pada tahun 1938, ia pergi ke Amerika Serikat, di mana ia mendapat posisi di Asia Institute di New York di bawah bimbingan Arthur Upham Paus. Pada tahun 1943, ia melanjutkan studi nya ke University of California, dan menjadi profesor dalam bidang bahasa Arab pada tahun 1949. Pada tahun 1957, ia menjadi profesor Timur Dekat Sejarah dan direktur departemen baru yang disebut Timur Dekat Pusat.

BOOK REVIEW
Buku ini terdiri dari beberapa kertas kerja yang di buat oleh beberapa profesor yang memiliki ketertarikan terhadap studi islam. Kertas kerja tersebut dibuat setelah sebelumnya diadakan konperensi yang membahas tentang peradaban islam, hingga akhirnya terbentuklah sebuah buku yang berjudul “Islam Kesatuan Dalam Keragaman”. Lebih rincinya buku ini menyajikan 16 bab.
Bab Satu membahas tentang bagaimana keadaan islam sekarang (yakni sekitar tahun 1953), yang didalam nya terdapat pembahasan mengenai sifat khas islam, hukum, sastra, politik dan kesenian dalam peradaban islam serta ke mana selanjutnya agama islam akan menjurus yang di tulis oleh Jacques Duchesne-Guillemin.
Bab Dua menjelaskan tentang masalah hubungan antara peradaban islam dengan kebudayaan-kebudayaan lokal dari kawasan-kawasan yang dalam arti teknis lambat laun mengalami pengislaman. Disinilah Gustave E.von Grunebaum membahas secara lebih dalam mengenai islam kesatuan dalam keragaman.
Bab Tiga ini Fritz Meier menekankan pada metoda-metoda pendekatan dalam suatu studi. Beliau juga membandingkan metoda-metoda pendekatan studi pada zaman dahulu dengan zaman kesarjanaan seperti sekarang ini.
Bab Empat ini Robert Brunschving memaparkan bahwa kemajuan yang telah dicapai oleh sejarah islam pada abad ini dalam arti seluas-luasnya bila dikaji sungguh sangatlah terbatas sekali. Dalam bab ini beliau juga menjelaskan tentang harapannya akan masa depan peradaban islam.
Bab Lima menjelaskan secara luas dan mendalam mengenai hukum islam. Dalam kertas kerja Joseph Schact terdapat dua catatan; yang pertama menyangkut kaidah-kaidah hukum. Diantara kaidah-kaidah yang telah dibahas dalam kertas kerja tersebut dapat kita kenal tipe-tipe yang berbeda, yaitu yang “terpelajar”, yakni kaidah-kaidah hukum yang merupakan hasil karya ilmuan yang ingin menempatkan gagasan-gagasan mereka di bidang hukum ke dalam bentuk yang ringkas, sering karena maksud-maksud didaktis; yang satu lagi bersifat populer, yang terdiri atas pepatah-pepatah dan kalimat-kalimat yang telah diterima baik.
Catatan yang kedua adalah segi sosiologis dari divergensi yang terdapat dalam peraturan-peraturan tertentu dalam mazhab-mazhab hukum yang berbeda-beda.
Bab Enam oleh Francesco Gabrieli membahas secara mendalam mengenai kecenderungan-kecenderungan sastera dalam peradaban islam, juga perbandingan antara sastera di dunia Timur dengan sastera di dunia Barat.
Bab Tujuh membahas proses panjang interaksi dan integrasi dalam kesenian islam. Dalam kertas kerja yang ditulis oleh Richard Ettinghausen ini dikatakan bahwa tidak mengherankan jika telah terbentuk suatu kesenian yang watak-unik islamnya telah di akui di dalam dunia islam. Dalam bab ini Richard juga menyajikan beberapa gambar kesenian yang diperkirakan berasal dari abad ke 9 s/d 10.
Bab Delapan ini Claude Cahen merumuskan masalah kaularaga politik, mengenai sejauh manakah terdapat corak-corak khas yang dihasilkan bersama dari seluruh bangsa islam pada tingkat organisasi dan perilaku umum. Di dalam kertas kerjanya, Claude Cahen juga mengkaji bagaimana rejim politik dan agama telah saling menyesuaikan diri dalam perjalanan perkembangan sejarah.
Bab Sembilan membahas tentang masuknya pengaruh kebudayaan lapis bawah ke dalam pengertian islam tentang negara. Juga pengaruh Iran terhadap pengertian islam mengenai negara hingga abad kesebelas masehi oleh Bertold Spuler.
Bab Sepuluh masih berhubungan dengan bab sebelumnya, hanya saja Vladimir Minorsky lebih membahas tentang penaklukan Persia, bagaimana kehidupan intern Persia pada zaman Bani Umayyah, kekhalifahan dan politik disana. Vladimir juga membahas tentang bangsa turki serta mistisme shufi di Iran.
Bab Sebelas ini Armand Abel memilih Spanyol sebagai bahan penelitiannya, Abel memaparkan secara luas mengenai sejarah Spanyol-Islam. Ia berpendapat bahwa di Spanyol, perpecahan dalam negerilah yang telah menentukan keberhasilan campurtangan orang islam di jazirah tersebut.
Bab Dua Belas ini Roger Le Tourneau membahas dengan  tentang bagaimana agama islam menjadi mapan di Afrika Utara serta bagaimana proses penaklukan islam kedalam wilayah tersebut.
Bab Tiga Belas pada bab ini masih berkaitan erat dengan bab sebelumnya, hanya saja pada bab ini J.N.D Anderson membahas tentang proses infiltrasi dan peluasan agama islam ke seluruh penujuru Afrika.
Bab Empat Belas ini G.W.J Drewes membahas tentang mistisme dan aktivisme di Indonesia, juga kedudukan islam di masyarakat Indonesia secara sangat luas.
Bab Lima Belas membahas secara mendalam mengenai westernisasi Turki oleh Bernard Lewis juga perdebatan mengenai apa saja unsur-unsur yang bukan merupakan islam namun tercampur dengan sesuatu atau pekerjaan islam dan telah menjadi ciri khas Turki. Juga apakah penyimpangan Turki dari dunia memberi mutu khas nya di turki.
Bab Enam Belas ini Werner Caskel membahas tentang dampak dunia barat pada peradaban islam, juga dampak dunia barat terhadap negara dan ekonomi pada peradaban islam.




Kelebihan dan Kekurangan buku:
Kelebihan buku:
Buku yang berjudul “Islam Kesatua Dalam Keragaman” ini benar-benar membahas sejarah peradaban islam secara luas, mulai dari kesenian, sastera, politik, ekonomi serta proses masuknya agama islam kedalam bebagai negara khususnya di timur tengah. Buku ini juga dibuat berdasarkan referensi yang beragam, sehingga dapat kita simpulkan bahwa buku ini dibuat dengan sangat serius. Juga di beberapa bab terdapat pembahasan mengenai bab tersebut, karena ada beberapa bab di antaranya memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa islam sangatlah beragam antara negara satu dengan lainnya.
Kekurangan buku:
Buku ini merupakan hasil terjemahan sehingga agak sulit dalam memahami maksud dari tiap-tiap bab. Juga pembahasan yang sangat luas, referensi yang sangat beragam serta kosa kata ilmiah yang tidak mudah di mengerti membuat buku ini menjadi konsumsi yang berat untuk diterima bagi orang awam. Konten yang hampir semuanya berisi tulisan sehingga membuat bosan pembacanya.


Oke, sekian dulu dari saya, semoga contoh book review ini bisa bermanfaat bagi teman-teman semua. Oh iya satu lagi, contoh ini hanya sekedar gambaran untuk teman-teman semua. Akan lebih bagus lagi jika kalian mencari referensi lain untuk bahan pertimbangan. So.. good luck for doing your assignment and begin know!!!